Warta Metropolitan, Blog Warta Indonesia

Mengapa tidak mulai menjual diri anda?

Banyak orang gelisah karena merasa kesulitan untuk mempengaruhi lingkungannya atau bahkan susah sekali menimbulkan image positif yang “layak untuk dijual”. Seorang calon karyawan susah mendapatkan impressi positif bagi pewawancaranya, seorang tokoh susah meluaskan jaringan pengaruhnya, seorang guru susah mendapatkan perhatian dari muridnya, seorang atasan susah mendapatkan komitmen dari bawahannya, seorang artis susah mendapatkan rating tinggi untuk pesonanya, dan masih banyak lagi keluhan yang saya dengar dalam berbagai seminar yang saya laksanakan.

Ada beberapa langkah untuk mempermudah kesulitan tersebut,

Pertama : Knowing Ur Self

Tidak ada orang yang selayaknya memahami kita melebihi diri kita sendiri. Dengan memahami kelebihan dan kelemahan diri kita sendiri akan menajamkan langkah-langkah kita dalam meraih kesuksesan. Cara untuk mengenali diri kita dapat dilakukan dengan dua langkah. Langkah pertama adalah “bercermin”, melakukan dialog dengan diri kita sendiri tentang kelebihan yang kita miliki dengan mengingat hal-hal sukses yang pernah kita alami dan factor penyebabnya pada saat itu. Langkah kedua adalah “meminta feedback”, meminta orang lain untuk membuat gambar tentang siapa diri kita menurut persepsinya, jangan pernah ditolak hal negative yang kita dengar dari mereka, karena ini adalah umpan balik yang sangat obyektif dari titik pandang subyektif. Temui beberapa orang dalam lingkungan dan jenis pergaulan yang berbeda, semakin luas pemberi feed back maka tingkat kebenarannya akan menjadi lebih valid.

Kedua : Seek First To Understand, than to be Understood

Mempengaruhi orang lain adalah tentang memahaminya lebih dalam. Ego dominan kita selalu saja dahaga untuk menjadi faktor terpenting dalam setiap pergaulan kita. Jika kita memuaskannya maka ada orang lain yang space dominasinya terkurangi. Dengan berlaku emphatik sesungguhnya kita sedang menebarkan jala perhatian untuk orang lain. Bukankah kita selalu bersahabat nyaman dengan orang yang mau mendengar dan mengerti kita dengan baik ?.

Ketiga : Idea behind the mindset

Tanpa kita sadari orang akan lebih mudah setuju jika sebagian kesepakatan yang kita buat adalah hasil pemikirannya juga. Jangan terlalu banyak membuang tenaga untuk membuat orang lain mengerti dan bersepakat atas ide kita, tetapi gunakan sedikit usaha untuk mencari titik awal persamaan yang ada di balik fikiran orang yang berkomunikasi dengan kita. Kenyataan mengatakan bahwa kita akan memiliki komitmen terhadap langkah dan pemikiran dari orang yang banyak memiliki kesamaan dengan kita.

Keempat : Focus On Them

Minimalisir membahas dan menjual tentang kepentingan ”saya”, fokuskan seluruh dialog berbasis kebutuhan mereka atau orang lain (komunitas atau orang yang anda ajak berkomunikasi). Orang senang membahas masalahnya sendiri bukan, jadi anda akan spesial jika anda memberikan langkah untuk solusi orang lain.

Kelima : It’s good to be different

Ini tidak berbicara tentang pola fikir atau penampilan. Menjadi berbeda adalah tentang pendekatan. Jika anda ingin lebih dekat maka pendekatan anda harus berbeda. Cara mendekati dan cara menyampaikan yang berbeda akan menimbulkan impresi khusus. Tukul Arwana sukses karena cara mendekati audience dan cara menyampaikan talk show yang berbeda, orang lain sibuk membuat image tetapi Tukul larut dalam image yang bergerak di benak audience-nya.

Keenam : Snow Ball of Emotional Banking Account

Mempengaruhi adalah menggerakkan bola salju bukan sebuah usaha jangka pendek untuk brain washing. Komunikasi yang ideal adalah menggerakkan impresi positif dari orang dengan cara menabung hal positif dan menggerakkan orang lain untuk bercerita tentang hal positif yang dia rasakan. Kesuksesan selalu diiringi testimoni, testimoni harus disebar luaskan dalam pembahasaan yang santun. Testimoni harus disiram lagi dengan tindakan atau perkataan positif selanjutnya. Buat sebanyak mungkin orang bertestimoni tentang anda dan yakinkan orang yang mendengar hal positif dari anda mendengar atau melihat kembali hal positif yang pernah anda lakukan. Melakukan hal yang positif sama dengan menabung di rekening bank emosi orang lain.

Ketujuh : Always stand at the mailstone

Mempengaruhi dan membuat image positif adalah berbicara tentang konsistensi berbuat maupun mengatakan. Anda harus menandai titik sukses terakhir sebagai titik awal untuk langkah selanjutnya. Banyak orang gagal dalam mempertahankan positif image karena gagal dalam hal kecil setelah melakukan banyak hal besar. Mereka lupa menancapkan tonggak suksesnya sebagai sebuah pegangan berfikir.

Kedelapan : What do U want

Apa yang anda inginkan harus sangat jelas, anda ingin dikenal sebagai apa harus sangat jelas, apa yang anda inginkan orang lain fikirkan atas anda harus sangat jelas. Oleh sebab itu ”sebutan anda” harus sangat jelas. Boleh sama dengan orang lain tapi anda harus memperjelas ”jenis kelamin” anda. Misalnya Anda katakan ”Saya seorang artis” (orang masih bingung), anda perjelas lagi ”Saya seorang artis yang lucu” (mungkin orang lebih mengenali apa yang ingin anda jual). Contoh lain : ”Saya seorang calon karyawan yang pintar” (orang masih bingung), anda perjelas lagi ”Saya seorang calon karyawan yang pintar membuat program komputer” (mungkin orang lebih mengenali apa yang ingin anda jual).
”Kesuksesan adalah hasil dari bagaimana anda menjual diri anda, bagaimana membuat orang lain tahu tentang apa yang anda bisa.”
Mengapa tidak mulai menjual diri anda? (by. Cahyana Puthut Wijanarka)

0 Comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.