Warta Metropolitan, Blog Warta Indonesia

"Baby Blues" Juga Terjadi pada Suami

PestaBaca.info - Kehadiran anak dalam keluarga, apalagi anak pertama, biasanya menjadi berita gembira dan memberi rasa senang. Namun, sebagian orangtua justru mengalami kekacauan emosi menjelang dan sesudah melahirkan. Baby blues ini juga tak hanya terjadi pada istri, tetapi juga suami.

Ciri-cirinya, suami menjadi sensitif, menarik diri dari lingkungan sekitarnya, dan muncul perasaan sedih. Baby blues ini tak hanya dikaitkan dengan bagaimana pria harus bersikap terhadap si bayi, tetapi juga karena suami merasa dinomorduakan oleh sang istri. Dengan kata lain, ini kecemburuan suami terhadap anak.

Menurut Rose Mini, psikolog, depresi pada suami menjelang kelahiran bayi terjadi umumnya karena beberapa hal, di antaranya:

Anak lahir tidak sempurna
Anak yang lahir tidak sesuai ekspektasi, misalkan cacat atau ada kelainan. Sementara orangtua, termasuk suami, tidak siap menerima kondisi tersebut. Hal ini terutama terjadi jika suami merasa perilakunya di masa lalu ada yang menyebabkan anaknya lahir cacat. Rasa bersalah ini bisa semakin menekan suami.

Beban tanggung jawab lebih besar
Adaptasi terhadap kondisi baru dengan kehadiran anak sangat dibutuhkan. Peran suami juga dibutuhkan dalam merawat bayi baru lahir, misalkan mengganti popok di malam hari. Jika tidak mampu beradaptasi dan tidak dikomunikasikan dengan baik dengan istri, akan muncul tekanan dalam diri suami.

Khawatir masa depan anak
Kekhawatiran untuk mampu menafkahi seluruh keluarga, atau bagaimana masa depan sang anak nantinya, menjadi tekanan bagi seorang bapak baru. Belum lagi jika lingkungan luar menuntut peran suami lebih besar.

"Sikap saling terbuka dengan pasangan bisa mengurangi kekacauan emosi semacam ini. Pria cenderung enggan mencari pertolongan jika mengalami situasi semacam ini. Dalam hal ini dukungan dari istri maupun keluarga sangat diperlukan. Cara lainnya adalah dengan konseling," papar Rose dalam talk show "Healthy Life" di Metro TV, Selasa (13/4/2010) lalu.

Menurut Rose, orang dengan karakter yang cenderung cemas berlebihan memiliki potensi lebih besar untuk mengalami baby blues.

[kompas.com]

0 Comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.