Warta Metropolitan, Blog Warta Indonesia

Ketika Lokasi Banjir Jadi Tempat Wisata...

Seorang anak bermain di air banjir setinggi 1,5 meter yang memutus Jalan KH Abdullah Syafei Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2013). Banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di DKI Jakarta menjadi hiburan gratis bagi sebagian warga Jakarta.
Jakarta, Sejumlah lokasi banjir di Ibu Kota mendadak menjadi tempat wisata warga yang rumahnya tidak terendam banjir. Maksud dari kedatangan warga tersebut adalah mengabadikan dirinya bersama arus air bah yang menggenang hebat.

Bahkan tak jarang, warga yang datang berasal dari luar kota Jakarta. Seperti penuturan Endi (22). Lelaki ini mengaku datang dari Cinere, Depok, Jawa Barat, hanya untuk menyaksikan langsung banjir di Ibu Kota. "Saya ingin langsung hunting foto sekaligus refreshing di lokasi banjir ini. Tadi dapat banyak angle bagus di sini," kata Endi yang mengaku sebagai mahasiswa di Depok saat ditemui di Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (17/1/2013) kemarin.

Endi mengatakan, selain di Kampung Pulo dia juga sudah ke lokasi banjir lainnya di Kampung Melayu, Tebet dan Bukit Duri. Berbekal kamera SLR Endi mengaku memotret hanya untuk melepaskan penat. Lokasi banjir, terangnya, dapat menjadi kesempatan untuk mengasah bakatnya di bidang fotografi.

"Tadi udah muter-muter dan ambil foto buat ilangin stres. Selain itu juga bisa nambah pengalaman," tandasnya.

Sementara, Dimas (20) seorang warga Dramaga, Bogor, sengaja datang ke lokasi banjir di Kampung Melayu melihat arus air yang diberitakan di media. Selain itu, dia juga bermaksud mengecek kedalaman air bah yang dikabarkan sangat gencar di berbagai media.

"Saya datang sekaligus buat ngecek kedalaman air. Ternyata dalam juga, udah sepaha nih," seloroh Dimas.

Dimas datang bersama empat orang kawannya. Mereka silih berganti secara bergiliran mengambil foto dengan pose berdiri tegak di tengah arus air bah. Menurut Dimas, dirinya baru pertama kali berfoto di tengah arus banjir bah. "Buat pengalaman aja kalau sudah pernah datang langsung ke lokasi banjir," katanya.

Salah seorang korban banjir di Kampung Pulo mengaku tidak ambil pusing dengan kondiri itu. Menurut Sunarti (46), terserah kalau ada warga daerah lain berwisata ke lokasi banjir. "Itu terserah mereka, saya tidak masalah. Kalau warga lain saya tidak tahu. Mereka paling juga masa bodo juga seperti saya. Yang penting, Pak Jokowi udah perhatian sama kami, saya senang," kata Sunarti.

Selain di lokasi banjir, warga juga berduyun-duyun datang ke pintu air Manggarai. Maksud kedatangan mereka adalah untuk menyaksikan arus air Kali Ciliwung. Suharto (35), warga Pasar Minggu, sengaja datang ke Pintu Air Manggarai hanya untuk melihat arus air. Dirinya datang bersama kedua anaknya yang masih kecil.

"Saya ke sini hanya untuk nyenengin anak saya yang paling kecil. Dari tadi merengek minta ke lokasi banjir. Daripada saya ajak ke lokasi banjir beneran mending ke sini aja, lebih aman," kata Suharto.

Penanggung Jawab Pintu Air Manggarai, Marjono mengaku tidak terganggu saat ada warga yang malah berwisata. Sebab, warga tersebut sama sekali tidak mengganggu pekerjaan petugas pintu air. "Yang jelas belum mengganggu jadi tidak apa-apa. Kalau nanti mengganggu pasti akan ditertibkan petugas. Sampai saat ini masih tertib," kata Marjono.

Editor : Glori K. Wadrianto
Sumber: megapolitan.kompas.com

0 Comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.