Vic Gundotra, Googles senior vice president of engineering, saat berbicara pada konferensi Google I/O 2011 di San Francisco. |
Berdasarkan data dari lembaga riset Canalys, pangsa pasar Android telah mencapai angka 48 persen dari keseluruhan pasar smartphone di dunia. Riset tersebut menemukan bahwa Android menguasai pangsa pasar di 35 negara dari 56 negara yang disurvei. Sebagai perbandingan, platform iOS Apple yang di urutan kedua hanya punya pangsa pasar 19 persen dengan menjual 20,3 juta unit iPhone.
Berkat Android pula, Samsung mulai kuartal ini berhasil menyalip Nokia yang bertahun-tahun memegang peringkat puncak produsen smartphone. Kini, produsen smartphone terbesar dipegang oleh Apple, disusul Samsung, kemudian Nokia. Tetapi, Canalys mengatakan, pembuat handset dari Korea Selatan tersebut seharusnya bisa melakukannya dengan lebih baik.
"Samsung gagal memanfaatkan kelemahan Nokia," kata Chris Jones, analis Canalys. Menurutnya, ini saat yang tepat untuk tumbuh dan mengambil keuntungan dari skala global, terutama di pasar negara berkembang. Samsung, yang menjual smartphone Android dengan perangkat Bada buatannya sendiri, telah menjual sekitar 17 juta perangkat, atau naik 421 persen dibandingkan tahun lalu.
Namun, sukses Android datang dengan masalah untuk Google dan vendornya. Setelah digugat Oracle tahun lalu, kini Google mulai bermasalah dengan Apple dan Microsoft, yang mengklaim paten dari Nortel. Microsoft, yang kehadirannya sendiri di pasar smartphone hanya 1 persen, telah membuat kesepakatan dengan beberapa pembuat handset Android, dan membuat masalah menjadi semakin rumit.
Bulan lalu, Apple, Microsoft, dan pembuat BlackBerry, RIM, bekerja sama dengan tiga perusahaan lain untuk mengalahkan Google di sebuah lelang untuk memiliki hak paten perusahaan nirkabel Nortel sehingga nilai lelangnya lebih besar dari yang ditawarkan Google. The Wall Street Journal melaporkan bahwa Departemen Kehakiman Amerika Serikat mengintensifkan penyelidikan apakah Apple, Microsoft, dan RIM bisa menggunakan akuisisi paten untuk persaingan yang seimbang dengan perangkat lunak Android milik Google.
Terpengaruh oleh kegagalan untuk memperoleh paten Nortel, Google berencana mengadakan pembicaraan untuk membeli perusahaan chip nirkabel Amerika Serikat, Interdigital. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan portofolio patennya. Interdigital, yang memiliki nilai pasar 3,11 miliar dollar AS tahun ini atau meningkat dari 395 juta dollar AS tahun 2010, mengatakan, awal pekan ini adalah saat untuk mengevaluasi strategis, termasuk kemungkinan penjualan perusahaan atau paten.
[kompas.com]
0 Comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.