Warta Metropolitan, Blog Warta Indonesia

Kasus Video Porno Ariel, Luna Maya, Cut Tari dan Moralitas bangsa.

Sekarang banyak sekali manusia pandai dan bermoral mulia di republik tercinta ini. Semua manusia pandai tersebut dapat dengan fasih berbicara mengenai hukum, sosial, moralitas, dan bahkan masa depan bangsa.

Dalam kasus video porno dengan para pelaku mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari, para manusia pandai tersebut semakin menunjukkan keahliannya masing-masing dengan sudut pandang yang logis menurut mereka. Mereka berpendapat bahwa, "jika para pelaku video porno tersebut adalah memang benar Ariel, Luna Maya dan Cut Tari maka kelakuan mereka sangat keterlaluan sehingga dapat menghancurkan moral bangsa plus mencemarkan nama baik bangsa di mata dunia Internasional. Ariel, Luna dan Cut Tari pantas di hukum, dibatasi ruang geraknya, dengan kata lain dikucilkan dari masyarakat seperti seorang yang menderita penyakit menular".

Wah...! kasihan sekali kalian, Ariel, Luna dan Cut Tari. Aneh dan sangat disayangkan jika para masyarakat terhasut oleh para manusia pandai yang sangat bermoral tersebut. Kenapa? Menurut saya, Ariel, Luna Maya dan Cut Tari justeru adalah korban ketidakbecusan para aparat hukum di negeri ini dalam memberantas kemaksiatan. Mereka bukan penghancur moral bangsa akan tetapi justeru adalah korban ketidakmampuan para aparat hukum. Video Porno, VCD/DVD Bajakan, banyak ditemukan di emperan Glodok, Hayam Wuruk, Jakarta Selatan, jika kita ingin membeli, tinggal pilih pengen yang model apa, semua ada asal sediakan duit 10 ribu rupiah. Sejak kapan para pedagang video porno, VCD/DVD bajakan itu berada? jika anda, suatu saat mempunyai waktu, anda boleh tanya kepada mereka atau kepada para pejalan kaki di sana, sejak kapan mereka berjualan, bahkan mungkin sebelum si Ariel, Luna Maya dan Cut Tari masuk SD, Apa itu artinya? silahkan anda jawab sendiri.

Beberapa gubernur di kota tertentu memblack list Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari saat kasus video porno ini merebak. Kota-kota yang memberlakukan blacklist tersebut menganggap mempunyai hubungan khusus dengan para artis tersebut sehingga merasa perlu untuk memblack list Ariel, Luna, dan Cut Tari guna memulihkan nama baik kota tersebut. Mengherankan dan sungguh egois, di saat para artis tersebut sedang jaya, kota-kota itu berlomba-lomba membanggakan para artis tersebut dengan mengatakan bahwa si Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari sangat membuat bangga daerah tempat kelahiran mereka. Namun sekarang? jika dapat menghipnotis masyarakat agar lupa daerah asal tempat kelahiran para artis tersebut, mungkin sudah mereka lakukan! Hmmm, sungguh kelakukan yang tidak patut dicontoh, seharusnya mereka memberikan dukungan moral, karena sebelum nama mereka tercemar, para artis itu mempunyai kontribusi atas nama baik kota tersebut, lagipula pemberian dukungan moral bukan berarti membenarkan kelakuan para artis tersebut, bukan? Seharusnya kota-kota tersebut bersikap seperti "Orang Tua" yang membimbing, membantu anaknya yang khilaf dengan meluruskan kembali jalan mereka ke jalan yang benar, bukannya malah menghancurkan!

Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari "mungkin" (karena belum ada vonis hakim yang mengatakan mereka bersalah) memang salah dan mereka sudah mendapatkan hukumannya sendiri yaitu rasa malu yang teramat sangat mereka rasakan. Nah, bagaimana dengan pengedar video porno tersebut? seharusnya yang di cari adalah para pengedarnya bukan cuma Ariel, Luna dan Cut Tari yang dijadikan sasaran tembak! -Djefi

0 Comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.