Warta Metropolitan, Blog Warta Indonesia

Jangan Stres Jika Ingin Punya "Easy Baby"

Sentuhan dari ayah dan ibunya membuat bayi lebih tenang.
PestaBaca.info - Tangisan bayi melengkapi proses persalinan, sekaligus penanda bayi lahir normal dan sempurna. Namun jika bayi cenderung rewel dan sering menangis pascapersalinan, ini juga petanda ia bukan "easy baby" atau bukan bayi yang tenang. "Easy baby" lahir dari kondisi ibu yang tenang, emosi yang stabil, siap secara fisik dan mental sejak merencanakan kehamilan hingga persalinan.

"Memiliki anak yang tergolong easy child sangat bergantung pada kondisi ibu saat hamil. Ibu yang siap menjalani kehamilan, bahkan sejak perencanaan kehamilan hingga persalinan, cenderung lebih tenang dan tidak stres. Kondisi ibu saat hamil sangat memengaruhi janin yang dikandungnya," jelas  dokter spesialis anak, dr Matheus Tatang Puspanjono, SpA di Jakarta beberapa waktu lalu.

Siap hamil
Jika ingin mendapatkan easy baby, kehamilan harus direncanakan lebih dini, bahkan sebelum menikah, kata dr Tatang. Persiapan komperehensif diperlukan dan memengaruhi kondisi janin. Pada masa pranikah, lakukan pemeriksaan kesehatan pranikah, seperti torch, untuk mencegah berbagai risiko saat kehamilan. Selain juga mengonsumsi vitamin prakehamilan.

Kesiapan kehamilan juga perlu dipengaruhi faktor mental. Baik, calon ibu dan ayah, harus merasa siap menghadapi kehamilan, berada dalam kondisi fisik yang prima, dan tidak merencanakan kehamilan karena terpaksa atau karena tekanan-tekanan dari mana pun.

"Kehamilan yang baik dipengaruhi oleh lingkungan yang baik. Lingkungan dalam arti makro, baik pasangan maupun keluarga di sekitarnya. Kehamilan perlu mendapat dukungan dari semua pihak," lanjutnya.

Ibu, saat hamil, juga sebaiknya memiliki emosi yang stabil dan tidak stres. Tentunya kondisi emosi seperti ini hanya bisa terwujud jika kehamilan penuh dengan dukungan. Terutama oleh suami, keluarga dan lingkungan di sekitar ibu hamil.

Stimulasi dini janin
Bayi yang tenang juga dipengaruhi stimulasi yang diberikan sejak dalam kandungan. Suara musik yang tenang memberikan stimulasi dini pada janin, terutama stimulasi pada otak bayi. Selain juga stimulasi berupa kata-kata, sentuhan lembut yang dirasakan bayi sejak dalam kandungan.

"Musik yang tenang atau suara-suara yang tenang menimbulkan frekuensi suara yang masih bisa ditoleransi gendang telinga bayi. Sehingga bayi merasa lebih tenang, sejak dalam kandungan. Perkembangan sel-sel saraf anak pada masa golden age (tiga tahun pertama) juga dipengaruhi stimulasi sejak dalam kandungan," lanjutnya.

Stimulasi dini janin, baik suara maupun sentuhan, bisa diterima bayi dalam kandungan sejak trimester pertama, kata dr Tatang. Jadi, jangan bosan memberikan stimulan dengan sentuhan lembut, alunan musik yang tenang, bahkan mengajak bicara bayi dalam kandungan.

Ketenangan yang didapatkan bayi sejak dalam kandungan inilah yang kemudian membuatnya lahir sebagai easy baby. Bayi merasa nyaman begitu lahir dan mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan baru, karena sudah diperkenalkan bertahap oleh ibu dan ayahnya sejak dalam kandungan melalui berbagai stimulasi.


[kompas.com]

0 Comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.