Sebuah penelitian yang diadakan atas kolaborasi University of Oxford dengan University College London (UCL) menemukan bahwa pria yang tidak menarik memiliki sperma lebih banyak ketimbang pria berwajah tampan. Ini artinya, pria jelek dianggap lebih subur ketimbang pria rupawan. “Ketertarikan manusia itu sangat rumit dan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk faktor budaya. Namun begitu, tingkat ejakulasi dan kualitas sperma dipengaruhi oleh rasa percaya diri yang tinggi dan jumlah partner ‘tidur’,” ujar peneliti dari UCL Sam Tazzyman, seperti dikutip melalui News.com Lebih lanjut Tazzyman menjelaskan, pria yang merasa dirinya memiliki wajah menarik akan sangat percaya diri.
Dia akan menyadari ketampanannya dan pastinya banyak wanita yang mau berhubungan seks dengannya. Psikolgis seperti ini akan secara otomatis mengurangi kadar sperma yang dikeluarkan saat ia berhubungan seks. Sedangkan bagi pria yang merasa dirinya tidak menarik, ia sadar bahwa dirinya jelek. Hal ini akan membuat ia merasa tidak banyak wanita yang menginginkan untuk tidur dengannya. Oleh karena itu, saat ada wanita yang mau tidur dengannya, secara otomatis ia akan mengeluarkan sperma yang dimilikinya dengan optimal. “Kami mengadakan penelitian ini dengan menggunakan objek binatang, ayam dan ikan. Kami yakin apa yang kami temukan dalam kedua binatang itu juga dapat dialami oleh manusia,” ujar Tazzyman.
Dia akan menyadari ketampanannya dan pastinya banyak wanita yang mau berhubungan seks dengannya. Psikolgis seperti ini akan secara otomatis mengurangi kadar sperma yang dikeluarkan saat ia berhubungan seks. Sedangkan bagi pria yang merasa dirinya tidak menarik, ia sadar bahwa dirinya jelek. Hal ini akan membuat ia merasa tidak banyak wanita yang menginginkan untuk tidur dengannya. Oleh karena itu, saat ada wanita yang mau tidur dengannya, secara otomatis ia akan mengeluarkan sperma yang dimilikinya dengan optimal. “Kami mengadakan penelitian ini dengan menggunakan objek binatang, ayam dan ikan. Kami yakin apa yang kami temukan dalam kedua binatang itu juga dapat dialami oleh manusia,” ujar Tazzyman.
0 Comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.