PestaBaca.info - Jakarta, Penegakan hukum yang terjadi di Indonesia masih sangat lemah. Menurut Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana, penanganan kasus pelanggaran terhadap media banyak yang tak terselesaikan akibat kuatnya relasi politis yang dimiliki pelaku.
"Akibatnya, akses ke penegak hukum menjadi mudah untuk dipolitisir dan penegakan hukum kita bersifat abnormal, " jelas Denny saat mengisi diskusi peringatan 17 tahun pembredelan media di Gedung Dewan Pers jakarta, Selasa (21/6).
Karena hubungan yang bersifat politis itu, menyebabkan penegak hukum di Indonesia lemah dan tidak normal.
Selain itu, Denny memaparkan soal model investigasi yang dilakukan penegak hukum di Indonesia dalam menyelesaikan kasus pelanggaran hukum. Model investigasi yang dilakukan ada tiga, yakni penyerangan terhadap institusi (institutional attack), penyerangan terhadap kriminalisasi (criminal attack), dan penyerangan langsung terhadap fisik (physical ttack).
Dia menilai bahwa efisiensi penegakkan hukum di Indonesia masih jauh dari harapan, akses politis, dan ketersediaan dana menjadi pengaruh dalam efisiensi penegakan hukum di Indonesia.
"Efisiensi penegakan hukum yang lemah sangat kuat korelasinya dengan sistem yg koruptif," tambahnya. (Ali)
[pelitaonline.com]
0 Comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.