PestaBaca.info - Jakarta, Sejak mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap di Kemenpora, PD seolah diombang-ambing ombak besar. Nazar dinilai bak duri dalam daging yang justru dipakai lawan politik PD untuk menggoreng partai berlambang bintang mercy ini.
"Semakin dipelihara maka ini akan jadi duri dalam daging yang terus dipake oleh lawan-lawan politiknya PD untuk menggoreng PD," kata pengamat politik Arie Sudjito.
Berikut ini wawancara dengan akademisi UGM ini di sela-sela diskusi bertajuk 'Mewujudkan Perubahan Nasional Melalui Momentum Pilkada DKI' di Kedai Daya Rasa, Jl Gandaria Tengah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2011):
Yakinkah Anda Rakornas PD akhir Juli nanti efektif untuk mengangkat citra PD kembali?
Selama SBY dan Anas tidak berani memecat Nazaruddin, itu akan jatuh. Mumpung ini belum lama seharusnya mereka berani memecat Nazaruddin karena dia dianggap problem yang merusak di dalam tubuh Partai Demokrat. Selama ini mereka tidak berani karena Anas memiliki pengalaman di kongres dia cukup dekat dan membantu. Tapi ketika kehadiran Nazaruddin itu bumerang, dia bilang terlibat tapi itu tidak terbukti, saya rasa itu sudah cukup untuk memotong simpul itu.
Apa akibat bila PD tetap mempertahankan Nazaruddin?
Semakin dipelihara maka ini akan jadi duri dalam daging yang terus dipakai oleh lawan-lawan politiknya PD untuk menggoreng PD. Tapi tipe SBY itu juga dipakai Anas yang suka jaim. Ketidaktegasan Anas selain gaya dia, itu juga dilema waktu kongres. Tapi menurut saya dia harus memutus simpul itu dibandingkan 4 tahun ke depan bebannya berat.
Menurut Anda PD serius berani memecat Nazaruddin?
Kalo tekanan SBY sudah semakin berat, dia berani. Dan semakin ini dihentikan maka tubuh PD akan semakin baik karena jasanya Nazaruddin belum banyak. Dia baru sebentar. Coba kalau semakin banyak dan merasa utang budi, bahaya itu. Seharusnya dipecat dan dilakukan PAW dan dipotong aksesnya ke DPR.
Hal ini bisa dibahas di rakornas?
Rakornas harusnya menjawab itu. Nggak usah ada Kongres Luar Biasa (KLB) karena kalau diarahkan ke KLB akan menambah musuh baru. Kerentanan Anas itu kerentanan SBY, dan itu akan dimanfaatkan oposisi untuk menggoreng PD.
Dengan dipecatnya Nazaruddin citra PD akan kembali terangkat?
Iya, dan itu sebenarnya akan memudahkan untuk mengurai benang kusut. Nazaruddin itu harus dianggap sebagai problem, jangan dianggap sebagai bagian integral demokrasi. Semakin terpelihara kasus ini, peluang kebangkrutan Demokrat semakin besar. Di PD ini semua tergantung SBY. PD ini baru, sehingga institusi yang membuat institusi ini bekerja belum teruji karena kemenangan kemarin ini bukan dianggap kemenangan institusi ini bekerja. Kepemimpinan Anas juga agak lamban, karena itu jangan digerogoti tapi didorong untuk berani kepada Nazaruddin.(vit/vit)
[detiknews.com]
0 Comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.