Sebagian kepala sering berdenyut ketika melihat cahaya, sehabis mengonsumsi makanan yang mengandung penyedap rasa atau menjelang menstruasi ? hati-hati itu pertanda migraine…
Sakit kepala sebagaian (disamping kiri, kanan atau depan kepala) alias migraine memang bikin tidak nyaman. Jangankan mau beraktivitas , diam saja kepala rasanya seperti ditusuk-tusuk jarum. Parahnya, sakitnya tidak cuma 5 menit atau 10 menit tapi bisa bertahan sampai 72 jam !
Dan yang sering kali jadi masalah, migraine biasanya menyerang di pagi hari , saat kita sedang sibuk beraktivitas atau waktunya istirahat di malam hari. Tidak heran pada saat di serang migraine penderitanya sering atau cenderung lebih emosional dan sensitive. Kalau sudah seperti ini jangan nekat mengusik mereka.
MISTERI MIGRAIN
Meskipun sudah ada sejak 3000 tahun sebelum masehi, ternyata para ahli medis dan peneliti menganggap kalau penyebab migraine masih misteri. Walaupun ada beberapa teori yang menyebutkan kalau penyakit ini disebabkan adanya gangguan neurotransmitter atau zat kimia otak. Gangguan inilah yang menyebabkan ketidakseimbangan pembuluh darah. Tapi sekali lagi. Pernyatan ini masih sebatas teori.
Yang pasti migraine lebih banyak dialami oleh perempuan, sekitar 70 persen atau tiga kali lebih tinggi resiko nya dari pada laki-laki, menurut penelitian, penyakit ini memang bisa disebabkan oleh pengaruh hormonal. Sehingga tidak jarang menjelang menstruasi , serangan ini suka muncul . migraine juga sering dialami perempuan ketika memasuki masa menopause.
Tidak seperti vertigo atau sakit kepala lainnya, pada setiap orang penyebab migrain bisa berbeda-beda. Ada yang sangat peka terhadap cahaya, namun pada penderita lainya serangan muncul setelah mengonsumsi minuman mengandung kafein atau saat stress. Selain itu masih banyak penyebab lainnya seperti trauma di kepala, gangguan pembuluh darah, tumor atau kelainan pada organ lainnya seperti mata.
Kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik pun sering kali bisa menjadi pemicu sakit kepala, khususnya migraine misalnya tidur terlalu lama, jarang berolahraga, sering begadang atau terbiasa mengonsumsi makanan yang diwetkan serta tinggi lemak. Kalau kebiasaan ini tidak di ubah bukan cuma migraine, gangguan jantung, atau stroke akan mengancam kesehatan kita.
BISA DIATASI
Sakit kepala sebelah ini memiliki empat fase prodrome, sekitar 50 persen penderita migraine mengalami fase yang satu ini. Gejala dimulai dari yang ringan dan meningkat perlahan-lahan, bahkan bisa sampai 24 jam.
Bisa dibilang ini merupakan gejala awal serangan migraine. Namun kebanyakan orang menganggap gejala ini sebagai sakit kepala biasa. Fase berikutnya adalah aura, biasanya sebelum mendapatkan serangan migraine , penderita seperti melihat cahaya. Walaupun biasanya sakit kepala tidak lama, sekitar 5-60 menit, tetap saja menyakitkan, tapi tidak semua penderita migrain mengalami fase ini.
Fase lainnya adalah sakit kepala, tapi bukan sakit kepala biasa. Namun sakit yang cukup menyiksa dan biasanya disertai mual, muntah, peka terhadap suara dan cahaya . dan fase terakhir adalah postdrome, ketika migraine mereda. Biasanya penderita mengalami kelelahan dan nyeri sendi.
Tapi ada juga penderita yang merasa bahagia dan senang begitu sakit kepala tersebut hilang. Meskipun datang sesekali, migraine tetap saja menggangu. Tapi ada beberapa terapi yang bisa kita lakukan. Cara paling gampang dan bisa kita lakukan sendiri adalah dengan mengidentifikasi factor pencetusnya dan menghindarinya. Kalau sejak dini kita sudah menyadarinya, kita bakal terhindar dari serangan migraine.
Kalau migraine dalam tahap ringan ataua sedang namun belum mengetahui pencetusnya, kita bisa melakukan terapi obat-obatan. Ketika ada gejala migraine kita bisa mengonsumsi obat-obatan penghilang rasa sakit dengan dosis yang dijual dipasaran. Namun sebelum mengonsumsinya, sebaiknya berkonsultasilah kepada dokter anda terlebih dahulu.
Apalagi kalau kita memiliki gangguan tubuh lainnya, terutama tekanan darah tinggi atau angina pectoris (nyeri dada). Selain itu ada terapi jangka panjang. Terapi ini dilakukan untuk mencegah serangan ulang danmenurunkan frekuensi seangan. Meskipun butuh waktu. Hasilnya cukup signifikan. Dari serangan tujuh kali sebulan, bisa jadi dua kali sebulan. Tentunya terapi ini bisa berhasil kalau diikuti pola hidup sehat.
SAATNYA KONSULTASI DOKTER
Walaupun bisa diatasi tidak jarang sakit kepala merupakan indikator adanya penyakit lain dalam tubuh. Misalnya radang sinus, sakit gigi, atau gangguan system pencernaan. Bisa juga sebagai pertanda bagi kita yang berkacamata, untuk mengganti kacamata karena ukuran minus atau plus kita bertambah.
Biar lebih pasti, sebaiknya konsultasikan pada dokter. Khususnya bagian saraf. Penelitian dengan CT scan bisa membantu meneliti penyebab utamanya. Memang tidak seperti gigi yang harus diperiksa secara berkala, enam bulan sekali. Pemeriksaan kepala tidak ada aturannya. Namun begitu sakit kepala disertai dengan gejala gejala lain, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di dalam kepala kita.
Mungkin saja ada pembengkakan pada pembuluh darah. Kalau tidak cepat ditangani bisa saja terjadi pendarahan. Pemeriksan kepala memang sangat penting karena merupakan salah satu organ yang sangat vital. Dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 500 ribu akan sangat berarti dibandingkan dampak yang bisa ditimbulkan.
[pusatmedis.com]
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.