Warta Metropolitan, Blog Warta Indonesia

Akankah Jokowi Pakai "Voorijder" di Jakarta?

Wali Kota Solo Joko Widodo yang menjadi Gubernur DKI Jakarta terpilih menyalami Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Solo satu-persatu dalam apel di halaman Balaikota Solo, Kamis (4/10/2012). Dalam apel terakhir yang diikutinya ini, Jokowi menyampaikan dirinya akan segera menunaikan tugas di Jakarta.
Warta Metropolitan, Jakarta - Kebiasaan Mantan Walikota Solo Joko Widodo saat memerintah Solo adalah kebiasaannya yang enggan menggunakan jasa protokoler voorijder. Apakah selama di Jakarta, ia juga akan menerapkan kebijakan tersebut?

Anggota Komisi E Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dwi Rio Sambodo mengatakan, kebijakan Jokowi tersebut akan disesuaikan secara situasional keadaan di Jakarta.

"Selama di Solo, beliau memang tidak memakai pengawalan voorijder. Namun, di Jakarta ini kan nantinya tidak hanya akan ada kegiatan lokal, tapi juga nasional dan internasional. Jadi, jika mendesak kemungkinan seminimal mungkin akan menggunakan voorijder," kata Dwi Rio, ketika dihubungi kompas.com, Sabtu, (13/10/2012) malam.

Sementara itu, terkait mobil dinas Gubernur DKI yang akan dipakai oleh Jokowi, Dwi Rio mengatakan belum mengetahui lebih lanjut. "Nanti akan diberitahu oleh Pak Jokowi setelah pelantikan," kata Dwi Rio.

Seperti diketahui, mobil dinas Gubernur DKI adalah mobil Toyota Land Cruiser berplat nomor B 1632 LF yang selama ini digunakan oleh Gubernur DKI Jakarta saat ini Fauzi Bowo.

Saat dihubungi dalam kesempatan berbeda, Anggota Tim Pemenangan Jokowi-Basuki, Denny Iskandar, mengatakan, Jokowi akan menggunakan voorijder apabila keadaannya sudah mendesak untuk datang ke suatu acara. "Kalau untuk kegiatan sehari-hari, Pak Jokowi tidak akan menggunakan voorijder supaya tahu betul dan bisa merasakan denyut nadi kemacetan di Jakarta, tapi bagaimanapun seorang Gubernur, standar protokoler itu tetap ada," kata Denny.

Kebiasaan Jokowi yang enggan dikawal voorijder sudah ia laksanakan semenjak ia menjabat sebagai Walikota Solo, baik pada periode pertama 2005-2010 maupun periode kedua 2010-2015.

Bahkan, saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran pertama, Jokowi juga enggan dikawal polisi dari Polda Metro Jaya. Namun, disaat putaran kedua, untuk pertama kalinya, Jokowi menerima pengawalan tersebut. Pengawalnya pun saat itu menggunakan pakaian bebas, tidak pakaian safari.


Editor : Heru Margianto
Sumber: kompas.com

0 Comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.