PestaBaca.info – Jakarta, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan masalah pembelian pesawat MA-60 buatan China oleh PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) melibatkan banyak pihak yang berkepentingan. Ia menyebut istilah orang-orang yang memuluskan pembelian pesawat tersebut sebagai dalang. "Dalangnya banyak, dalangnya, banyak dalangnya," katanya saat ditemui di kediamannya, Jl Brawijaya, Senin malam (6/6/2011).
Menurut JK dibelinya pesawat MA-60 oleh Merpati atas persetujuan kredit oleh pemerintah tak terlepas dari begitu agresifnya
Ia menggambarkan, adanya ancaman
Namun di dalam negeri, masalah itu dihembuskan bahwa seolah-olah pemerintah
Terlepas dari agen-agen tadi, menurutnya pada waktu itu pembelian MA-60 semenjak adanya persetujuan menteri keuangan 5 Agustus 2008 hingga proses realisasi pengiriman pesawat dipimpin oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu sebagai ketua tim negosiasi Indonesia dengan China. Posisi Mari tercatat sebagai pihak yang terakhir melakukan perundingan bersama Merpati.
"Justru tim perundingnya Mari (mendag), Mari menyebut menteri keuangan, tapi menurut Said Didu Mari yang berundingan dengan (bersama) Merpati," katanya.
JK juga mengatakan sampai saat ini ia pun tak tahu latar belakang terjadi penandatangan persetujuan self agreement yang begitu berani antara menteri keuangan melalui dirjen pengelolaan utang (
"Ketika menteri keuangan teken, disitu mulai bermasalah. Saya tanya Ani (Sri Mulyani), Ani juga bingung kalau ditanya, tanya dirjen saja. Ibu Ani bikin
0 Comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.