PestaBaca.info, Pekanbaru - Anggota TNI Batalyon 134 Batam Prada Agiopan diduga tewas di tangan komandannya pada Sabtu (18/6) kemarin di tempat tugas. Keluarga pun histeris saat menyambut jenazah yang dipulangkan ke Pekanbaru dari Natuna, Kepulauan Riau.
Agiopan tewas di baraknya di Kompi C Batalyon 134 Natuna. Jenazah lantas dibawa pulang ke Pekanbaru pada Minggu (19/6/2011). Jasad Agiopan tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru pada pukul 15.00 WIB.
Keluarga menuntut komandan kompi untuk bertanggung jawab dalam masalah ini. Suasana penjemputan jenazah yang dilakukan oleh Korem Wirabima Pekanbaru pun hingar bingar oleh teriakan dan jeritan tangis. Sejumlah anggota TNI mencoba menenangkan keluarga. Di hadapan keluarga, sejumlah anggota TNI dan polisi militer menyebut akan mengusut kasus ini hingga tuntas.
Saat ini jenazah telah dibawa dari ruang kargo menuju kediamannya di Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. Menurut keluarga, Agiopan yang baru berdinas sekitar 2 tahun itu akan segera dimakamkan.
Informasi yang dihimpun dari keluarga, Agiopan beberapa hari tidak masuk barak dengan istilah TNI TK alias tanpa keterangan. Ketika masuk kembali ke barak, diduga komandan kompi C 134 "memberi hukuman". Setelah itu, korban diserahkan kepada seniornya dan diduga "hukuman" pun dilakukan oleh seniornya.
"Adik saya mati di tangan komandannya," ujar seseorang yang mengaku sebagai keluarga Agiopan di lokasi. Sementara itu, seorang anggota TNI meminta wartawan keluar dari ruang kargo. "Nanti akan ada keterangan dari pimpinan Korem," janjinya.(vit/nrl)
0 Comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.