Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengungkapkan bahwa aksi perampokan di Jakarta, yang sebelumnya marak dilakukan pada malam hari, telah berganti ke siang hari. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno telah memberikan arahan agar Direkrektorat Reserse Kriminal Umum dan Reserse Polres fokus menangani permasalahan ini.
"Sebelumnya banyak peristiwa curas terjadi pada malam hari, baik perampokan uang nasabah, curanmor, pencurian di perumahan, sampai pembegalan di jalan. Kami sudah upayakan patroli intensif, termasuk mencari pelaku. Efektif memang, hilang atau berkurang jauh kejadian di malam hari. Namun, saat ini mereka beralih jam operasinya tak malam hari, tapi siang hari. Bergeser ke siang dari jam 11.00 sampai jam 15.00," kata Rikwanto di Jakarta, Selasa (19/2).
"Kami akan antisipasi lewat patroli pada malam dan siang hari. Atensi dari Kapolda kepada Kasat Serse, kemudian Dirkrimum dan anggotanya agar segera fokus menangani itu. Agar segera diproses dan ditangkap, serta antisiapsi jangan sampai terjadi kembali. Kami akan kerahkan kekuatan," ujarnya.
Meski begitu, Rikwanto juga mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai aksi kejahatan di ibu kota. Salah satunya dengan meminta pengawal pihak kepolisian bila hendak mengantar dan mengambil uang dari bank.
"Jangan canggung. Tidak repot pengurusannya. Tinggal telepon atau datang, nanti disiapkan pengawalannya dengan surat perintah. Jadi, jangan berpikir uangnya sedikit atau banyal. Kalau memang perlu pengawal pasti dilakukan pengawalan," ujarnya.
"Bantuan kepolisian tak sesulit yang dibayangkan, dan gratis," sambungnya.
Pada kesempatan itu, Rikwanto turut mengungkapkan maraknya aksi kejahatan di Jakarta pada awal tahun ini. Tercatat, sebanyak 15 kasus perampokan terjadi sepanjang Januari hingga medio Februari 2013. Juga tercatat 30 kasus yang tergolong dalam kategori penodongan dan perampasan.
Dari kasus-kasus tersebut, lanjutnya, terdapat empat kasus perampokan yang menonjol. Di antaranya perampokan nasabah bank, perampkan uang hasil penjualan SPBU dan pembegalan di jalan. Para pelakuk membawa senjata api dan senjata tajam, serta tak segan melukai korbannya.
Berdasarkan analisa Ditreskrimum dan Polres, para pelaku perampokan merupakan kelompok yang sama. Kini, ujar Rikwanto, pihaknya tengah memburu para pelaku.
"Jadi ada etnis tertentu yang tidak bisa kami sebutkan. Modus mereka 'hit and run', ambil lalu pergi. Kami sudah identifikasi kelompok ini, kelompok mana, sampai dengan inisial atau sebutan mereka di lapangan kami sudah tahu. Selanjutnya, kami sedang berupaya mencari yang bersangkutan ke tempat-tempat diduga mereka melarikan diri," tandasnya.
sumber: beritasatu.com
Penulis: Bayu Marhaenjati/ ARD/ARD
Read More..
"Sebelumnya banyak peristiwa curas terjadi pada malam hari, baik perampokan uang nasabah, curanmor, pencurian di perumahan, sampai pembegalan di jalan. Kami sudah upayakan patroli intensif, termasuk mencari pelaku. Efektif memang, hilang atau berkurang jauh kejadian di malam hari. Namun, saat ini mereka beralih jam operasinya tak malam hari, tapi siang hari. Bergeser ke siang dari jam 11.00 sampai jam 15.00," kata Rikwanto di Jakarta, Selasa (19/2).
"Kami akan antisipasi lewat patroli pada malam dan siang hari. Atensi dari Kapolda kepada Kasat Serse, kemudian Dirkrimum dan anggotanya agar segera fokus menangani itu. Agar segera diproses dan ditangkap, serta antisiapsi jangan sampai terjadi kembali. Kami akan kerahkan kekuatan," ujarnya.
Meski begitu, Rikwanto juga mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai aksi kejahatan di ibu kota. Salah satunya dengan meminta pengawal pihak kepolisian bila hendak mengantar dan mengambil uang dari bank.
"Jangan canggung. Tidak repot pengurusannya. Tinggal telepon atau datang, nanti disiapkan pengawalannya dengan surat perintah. Jadi, jangan berpikir uangnya sedikit atau banyal. Kalau memang perlu pengawal pasti dilakukan pengawalan," ujarnya.
"Bantuan kepolisian tak sesulit yang dibayangkan, dan gratis," sambungnya.
Pada kesempatan itu, Rikwanto turut mengungkapkan maraknya aksi kejahatan di Jakarta pada awal tahun ini. Tercatat, sebanyak 15 kasus perampokan terjadi sepanjang Januari hingga medio Februari 2013. Juga tercatat 30 kasus yang tergolong dalam kategori penodongan dan perampasan.
Dari kasus-kasus tersebut, lanjutnya, terdapat empat kasus perampokan yang menonjol. Di antaranya perampokan nasabah bank, perampkan uang hasil penjualan SPBU dan pembegalan di jalan. Para pelakuk membawa senjata api dan senjata tajam, serta tak segan melukai korbannya.
Berdasarkan analisa Ditreskrimum dan Polres, para pelaku perampokan merupakan kelompok yang sama. Kini, ujar Rikwanto, pihaknya tengah memburu para pelaku.
"Jadi ada etnis tertentu yang tidak bisa kami sebutkan. Modus mereka 'hit and run', ambil lalu pergi. Kami sudah identifikasi kelompok ini, kelompok mana, sampai dengan inisial atau sebutan mereka di lapangan kami sudah tahu. Selanjutnya, kami sedang berupaya mencari yang bersangkutan ke tempat-tempat diduga mereka melarikan diri," tandasnya.
sumber: beritasatu.com
Penulis: Bayu Marhaenjati/ ARD/ARD