OLAHRAGA membantu mengontrol rasa sakit saraf atau peripheral neuropathy akibat diabetes. Sebuah studi menemukan, penderita diabetes yang jalan cepat di treadmill selama satu jam empat kali seminggu mengalami perlambatan kerusakan saraf. Tapi, berkonsultasilah dengan dokter untuk memilih jenis aktivitas fisik yang tepat untuk Anda.
Pilih olahraga low-impact.Berenang atau aerobik air merupakan bentuk olahraga yang lembut. Air mendukung tubuh, sehingga mengurangi tekanan terhadap kaki yang diserang sakit saraf. Selain itu, Anda juga bisa memilih yoga dan tai chi. Gerakan ini bisa membantu keseimbangan dan relaksasi.
Atasi ketakutan dan mulailah secara perlahan. Memulai olahraga kadang-kadang bukanlah pekerjaan mudah. Cobalah mempermudah dengan memulai secara perlahan.
Cobalah melakukan aktivitas fisik lima menit sehari dan tambahkan durasi secara bertahap dari hari ke hari. American Diabetes Association, seperti dikutip situs webmd.com, menganjurkan olahraga hingga 30 menit sehari, lima hari seminggu. Jika Anda mengalami kerusakan saraf dan takut terjatuh, mulailah dengan gerakan-gerakan yang membangun keseimbangan.
Latih keseimbangan. Bangunlah keseimbangan Anda dengan cara mengulang gerakan bangun dari kursi. Lakukan tiga kali berturut-turut. Pada awalnya, gunakan lengan Anda untuk membantu Anda bangun dan menahan tubuh. Selanjutnya, cobalah lakukan tanpa bantuan. Cara ini bisa memperbaiki keseimbangan Anda.
Latihan keseimbangan dengan satu kaki. Angkatlah salah satu kaki secara perlahan, sehingga Anda berdiri hannya dengan satu kaki. Cobalah untuk menahan posisi ini selama 30 detik, kemudian ganti dengan kaki yang satunya lagi. Begitu Anda bisa lebih baik, cobalah dan seimbangkan lebih lama.
Anda bisa melakukan gerakan ini di mana-mana, saat mengantri di kasir supermarket atau saat berbicara di telepon. Tujuannya adalah menjaga keseimbangan tanpa bantuan tangan. Jika memerlukan bantuan penopang tubuh, pastikan ada benda stabil yang bisa dijadikan sandaran di dekat Anda.
Jalan di atas bidang lurus. Anda tidak perlu menggunakan kabel untuk memastikan kelurusan, cukup ikuti gerakan yang sama. Injakkan kaki tepat di depan kaki yang lain saat Anda melangkah. Tekukkan sedikit lutut Anda dan kembangkan lengan untuk membantu keseimbangan. Untuk mendapatkan tantangan ekstra, cobalah melangkah mundur.
Berjinjit. Berdirilah di dekat kursi atau objek lain yang bisa dijadikan pendukung. Secara perlahan, berdirilah hingga posisi jinjit dan tahan. Lakukan tiga kali. Selanjutnya, cobalah tahan lebih lama. Gerakan keseimbangan seperti ini bisa dilakukan setiap hari. Jika Anda semakin percaya diri dengan keseimbangan, Anda bisa menambahkan aktivitas lainnya.
Periksakan diri sebelum mulai. Sebelum memulai satu bentuk olahraga, pastikan Anda meminta dokter memeriksa jantung, mata dan kaki Anda terlebih dahulu. Selain itu, jangan lupa memeriksa kaki dan area lain yang berisiko cedera setelah berolahraga. Jika Anda mengalami luka atau retakan, pastikan melakukan perawatan ekstra untuk mencegah infeksi.
Pilih sepatu yang tepat dan bawa kudapan. Jika menderita diabetes, ada baiknya menyiapkan sepatu atletik yang nyaman. Sepatu ini membantu Anda menghindari cedera kaki. Selain itu, jangan lupa membawa kudapan sumber karbohidrat untuk mengantisipasi kemungkinan gula darah Anda turun saat berolahraga. Permen keras dan kismis bisa menjadi pilihan yang baik.
Gula darah dan olahraga. Periksalah kadar glukosa darah sebelum dan setelah berolahraga. Hal ini membantu Anda melihat pengaruh aktivitas fiisk terhadap kadar gula darah Anda. Dengan begitu, Anda lebih bisa mengontrolnya. Rentang yang aman untuk olahraga adalah antara 100 dan 250 mg/dl. Jika gula darah Anda di atas 250 mg/dl dan Anda mengidap diabetes tipe1, ada baiknya memeriksa kandungan keton dalam air seni. Jika sedang atau tinggi, tunda olahraga hingga kadarnya rendah.
Nikmati latihan fisik Anda. Dengan menjadikan olahraga sebagai aktivitas yang dinikmati, Anda akan mampu bertahan. Lakukan olahraga yang Anda sukai. Bersenang-senang bisa meningkatkan kebugaran sekaligus semangat Anda.
Ajak teman. Teman, tetangga, pasangan atau binatang kesayangan bisa menjadi pilihan yang tepat. Anda dan teman bisa saling mengingatkan dan mendukung dalam melakukan aktivitas fisik. Berolahraga bersama-sama bisa menjadi sumber motivasi.
Coba hal baru. Padukan rutinitas Anda. Cobalah ikuti kelas olahraga yang belum pernah Anda coba, seperti badminton, bowling atau menari. Atau carilah DVD atau video olahraga baru. Ide ini bisa melawan kebosanan dan mempertahankan ketertarikan Anda terhadap aktivitas fisik.
Sumber: Mediaindonesia.com
0 Comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.