Peringatan 50 tahun putri diana di luar gerbang istana Kensington, London 1/7/2011 |
Kilas balik sejarah singkat Putri Diana
Putri Diana, dilahirkan pada tanggal 1 Juli 1961 di Parkhouse, Sandringham,Norfolk Inggris. Dari silsilah keluarganya putri Diana ini memang terlahir dari titisan nenek moyang kerajaan Inggris. Sejak abad ke 16 saja telah terdeteksi dalam silsilah keluarga bahwa ayahnya Edward John Spencer memiliki garis keturunan dengan kerajaan Inggris.
Akan tetapi garis keturunan langsung Diana adalah tatkala ayahnya bekerja sebagai equerry kepada Raja George VI dan untuk Ratu Elizabeth II. Posisi ini diperoleh karena Edward (ayah putri Diana) adalah keturunan langsung dari Raja Charles II.
Meskipun putri Diana itu ditakdirkan terlahir dari keluarga bangsawan Inggris tapi nasibnya tidaklah sebahagia yang diduga kebanyakan orang. Sebab, persoalan serius dalam rumah tangga ayahnya (Edward John) mulai goyah tatkala ayahnya bercerai dengan ibunya (Frances Viscountess Althrop) ketika putri Diana masih berusia 13 tahun (1974). Ayahnya menikahi salah satu novelis kenamaan Inggris yang cantik jelita, yaitu Raine, ia adalah putri salah seorang Novelis Romantis ternama di Inggris.
Kisah selanjutnya tentang fenomena putri Diana dari saat remaja, bersekolah, berkenalan dengan pangeran Charles, menikah dan akhirnya meninggal dalam kisah tragis yang misterius telah sama-ssama kita ketahui apa sebab dan latar belakangnya. Berikut mari kita lihat sisi lain setelah kematiannya, yaitu perayaan 50 tahun Putri Diana yang dilaksanakan oleh komunitas pencinta putri Diana.
Perayaan 50 tahun Putri Diana
Sebagaimana dilansir oleh BBC pada tanggal 2 Juli 2011, para penggemar atau fans putri Diana dari berbagai penjuru dunia telah hadir di luar halaman Istana Kensington, London. Dalam beberapa atraksi dan acara yang mereka kemas secara masing-masing misalnya dengan membawa kue (simbol) ulang tahun, ada juga yang membawa karangan bunga. Bahkan malamnya penggemar membakar lilin dan meletakkan kartu ucapan selamat ulang tahun serta meletakkan gambar dan foto-foto ukuran besar untuk putri Diana.
Beberapa penggemar berat putri Diana bahkan menitikkan air matanya dan mengatakan bahwa ia datang ke lokasi tersebut dalam beberapa tahun terakhir hanya untuk merayakan dan mengenang putri Diana, ia lakukan itu karena putri Diana membawa spirit bagi kaum wanita.
Diana tak akan pernah tua atau hilang dari ingatan ummat manusia, seperti yang disampaikan oleh seorang fans berat putri Diana, yaitu Kathy Martin salah seorang pekerja pengasuh anak-anak dari Plymouth.
“Ia akan selalu populer. Orang-orang akan datang ke sini untuk merayakannya. Kita tidak akan pernah melihatnya tua,” ujarnya bersemangat.
Penggemar lainnya, Andrew Morton, seorang penulis biografi, juga memberikan penghormatannya pada sang putri. Ia jujur tak akan pernah mampu melupakan putir Diana yang telah menjadi icon wanita dunia abad ke 30, katanya.
“Ketika aku membayangkan seperti apa Diana ketika dirinya berusia 50 tahun hari ini, dua sosok wanita lain hadir di benakku, Putri Grace dari Monaco dan Jackie Onassis. Ketiganya meninggalkan tanah kelahiran dan lingkungannya untuk jadi seorang ikon yang mandiri dan dikenal secara internasional,” tulisnya. (sumber : Entertainment * / Sabtu, 2 Juli 2011 12:31 WIB).
Putri Diana memang lain dan beda sekali. Sosoknya dijadikan icon perlawanan wanita terhadap dominasi dan arogansi keluarga kerajaan Inggris. Ia menjadi lambang “jeritan hati” wanita yang diperlakukan tidak adil oleh mertua yang memiliki kekuasaan dalam rumah tangganya.
Tak heran, begitu tenar dan menariknya putri Diana hingga saat ini. Buktinya, dalam sebuah acara lelang di Inggris dengan tema “Passion for Fashion” bulan lalu, gaun berwarna hitam yang legendaris yang dipakai pada hari pertunangannya ternyata laku terjual seharga Rp.2,56 miliar. Pembelinya adalah kementrian kebudayaan Chile, Kini baju itu disimpan di museum fashion Chile.
Infromasi terkini rahasia kematian Putri Diana.
Dari berbagai ulasan sebelumnya tentang misteri kematian putri Diana akibat “Cinta Terlarang” yang simpang siur, kini terungkap bahwa kematian putri Diana itu disebabkan oleh upaya putri Diana untuk mengungkapkan perdagangan senjata Inggris ke Afrika Tengah berupa ranjau darat dalam jumlah yang amat besar.
Hal itu disampaikan oleh Michael Mansfield seorang pengacara kenamaan di Inggris. Mansfield mengatakan bahwa Putri Diana memiliki buku catatan harian yang lengkap dan panjang mengenai deail persoalan perdagangan ranjau darat Inggris ke Angola dan Kamboja. Pada beberapa kesempatan dengan pejabat kemntrian pertahanan Inggris putri Diana siap mebeberkan para pelaku, katta Mansfield.
Sebagaimana diketahui bahwa pada saat menjelang peristiwa tragis dan dramatis kematiannya itu putri Diana menjabat sebagai duta anti ranjau darat dunia diberikan oleh PBB (UNDP) kepada putri yang baik hati ini.
Kini, 14 tahun setelah kematiannya atau pada perayaan hari lahirnya ke 50 tahun ternyata mendiang putri Diana tetap dipuja dan dikenang oleh ummat manusia khususnya dari kalangan wanita.. Jika saja putri Diana masih hidup mungkin saja ceritanya akan lain. Tapi kenyataannya sejarah telah menorehkan sebuah nama yang menjadi public icon kelas dunia bahwa Putri Diana mewakili aspirasi dan semangat wanita modern dan lambang pembebasan dari intervensi pihak keluarga suami atau pihak istri dalam sebuah rumah tangga.
Semoga putri Diana tersenyum melihat kue tart yang diberikan kepadanya.. Kalau belum terlambat tak salah kita berikan ucapan saja “Selamat hari lahirnya ke 50.” Salam Kompasiana (abanggeutanyo)
[kompas.com]
0 Comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.